Arab Saudi Dukung Rencana Pertemuan Putin dan Trump

washclubmiami.com – Rencana Pertemuan Putin dan Trump di sambut baik oleh Arab Saudi, bertemunya antara Presiden Rusia dengan Presiden Amerika Serikat dimana langkah ini dianggap sebagai bagian dari upaya Riyadh untuk membantu mencapai perdamaian global, terutama terkait konflik Rusia-Ukraina.

Putin dan Trump Bahas Perdamaian Lewat Panggilan Telepon

Pada Rabu (12/2/2025), Putin dan Trump mengadakan panggilan telepon selama 90 menit. Ini menjadi komunikasi langsung pertama mereka sejak konflik Ukraina meningkat pada Februari 2022.

Beberapa jam setelah panggilan telepon tersebut, Trump mengumumkan bahwa pertemuan puncak antara dirinya dan Putin akan berlangsung di Arab Saudi.

“Kerajaan menyambut baik penyelenggaraan pertemuan di wilayahnya. Arab Saudi terus berupaya untuk mencapai perdamaian abadi antara Rusia dan Ukraina sejak awal krisis,” demikian pernyataan resmi Riyadh.

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), telah memainkan peran penting dalam upaya diplomasi ini. Ia beberapa kali berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Putin, menawarkan bantuan untuk mediasi perdamaian.

Peran Arab Saudi dalam Mediasi Konflik Rusia-Ukraina

Sejak konflik Rusia-Ukraina dimulai, Arab Saudi telah aktif dalam diplomasi internasional. Pada Desember 2023, Putra Mahkota MBS mengunjungi Rusia dan bertemu dengan Putin.

Dalam pertemuan itu, mereka membahas beberapa isu global, termasuk:

Konflik Ukraina
Harga minyak dan kebijakan OPEC+
Situasi di Gaza

Arab Saudi tidak hanya menengahi konflik Rusia-Ukraina tetapi juga berupaya menjaga keseimbangan di sektor energi global. Pertemuan AS-Rusia di Munich, Ukraina Juga Diundang. Setelah komunikasi antara Putin dan Trump, Gedung Putih mengumumkan pertemuan antara pejabat AS dan Rusia.

Rencana Pertemuan Putin dan Trump ini akan berlangsung di sela-sela Konferensi Keamanan Munich pada Jumat (14/2/2025). Ukraina juga diundang untuk berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut.

Namun, hingga saat ini, tidak ada konfirmasi resmi dari penyelenggara konferensi atau media mengenai pertemuan ini.

Delegasi Amerika Serikat dan Ukraina tetap bertemu di Munich. Zelensky menyatakan bahwa ia ingin mencapai perdamaian yang nyata dan terjamin.

Ia juga menegaskan bahwa jika harus berbicara dengan Rusia, ia hanya ingin bertemu langsung dengan Putin. Namun, pertemuan ini harus melibatkan presiden AS dan pemimpin Eropa untuk memastikan adanya kesepakatan konkret.

Wakil Presiden AS Dorong Negosiasi Langsung

Wakil Presiden AS, J.D. Vance, menekankan pentingnya memulai negosiasi langsung antara Rusia dan Ukraina.

“Kita perlu duduk bersama dan memulai pembicaraan untuk mengakhiri masalah ini,” kata Vance dalam konferensi pers.

Trump sebelumnya juga menyatakan bahwa ia akan menggunakan pengaruhnya untuk menghentikan perang Ukraina jika kembali menjabat sebagai presiden. Ia berencana memanfaatkan bantuan militer AS senilai miliaran dolar yang diberikan ke Kyiv sebagai alat negosiasi untuk menekan Ukraina agar bersedia mencapai kesepakatan dengan Rusia.

Kesimpulan

Arab Saudi semakin memainkan peran sebagai mediator dalam konflik global. Dengan menawarkan negaranya sebagai tuan rumah pertemuan Putin dan Trump, Riyadh berupaya mendorong solusi diplomasi bagi konflik Rusia-Ukraina.

Pertemuan di Munich serta pernyataan dari para pemimpin dunia menunjukkan bahwa ada dorongan kuat untuk menemukan jalan menuju perdamaian yang lebih stabil.

Namun, banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama mengingat sikap tegas dari masing-masing pihak dalam konflik ini. Bagaimana pertemuan ini akan memengaruhi perang di Ukraina masih menjadi tanda tanya besar.

beniss