Israel Kuasai Separuh Gaza, Perluas Zona Penyangga

Israel Kuasai Setengah Wilayah Gaza, Perluas Zona Penyangga

washclubmiami.com – Setengah wilayah gaza sudah dikendalikan oleh militer Israel dalam operasi terbaru, menurut analisis AFP menunjukkan perubahan drastis peta Gaza sejak Oktober 2023.

“Baca juga : Posisi Tangga Depan Rumah: Berkah atau Masalah?”

Militer Israel membentuk tiga koridor militer utama. Mereka menamainya Koridor Philadelphia, Morag, dan Netzarim. Ketiga koridor ini memecah Jalur Gaza menjadi beberapa bagian. Peta terbaru menunjukkan bahwa zona-zona ini kini mencakup lebih dari 185 kilometer persegi dari total 365 kilometer persegi wilayah Gaza.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan bahwa pasukannya telah menciptakan zona penyangga di sekitar 30 persen wilayah Gaza. Namun, data lapangan menunjukkan luasnya melebihi angka tersebut.

Fakta Penguasaan Wilayah

Luas Pendudukan

  • 185 km² dari total 365 km² Gaza
  • Mencakup 30% zona penyangga perbatasan
  • Tiga koridor militer membagi Gaza

Juru bicara Komisi HAM PBB, Ravina Shamdasani, menyebut bahwa Israel menggunakan perintah evakuasi untuk mendorong pengusiran warga. Ia menyatakan bahwa warga dipaksa berpindah ke wilayah yang makin sempit tanpa akses ke layanan penting seperti air, makanan, dan fasilitas kesehatan.

Kondisi Kemanusiaan

Tempat Tinggal

  • Tenda darurat di Rafah selatan
  • Sekolah jadi penampungan darurat
  • Kepadatan mencapai 4 keluarga per ruangan

Akses Layanan

  • Hanya 12 rumah sakit beroperasi parsial
  • Rantai pasok makanan terputus
  • Krisis air bersih akut

    Sementara itu, sejumlah tokoh sayap kanan Israel mengusulkan relokasi warga Gaza ke luar negeri. Beberapa di antaranya mengusulkan Yordania dan Mesir sebagai tujuan. Usulan ini sempat mendapat dukungan dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ia bahkan menyebut Gaza berpotensi menjadi “Riviera Timur Tengah”.

    “Baca juga : Geopark Indonesia Raih Status UNESCO Global Geoparks 2024”

    Dengan populasi awal sekitar 2,4 juta jiwa, Gaza kini berada dalam krisis kemanusiaan. Bantuan yang masuk terbatas. Kondisi lapangan menunjukkan bahwa kebutuhan mendesak warga terus meningkat.