washclubmiami.com – Calon pengganti Paus Fransiskus dalam roses pemilihan pemimpin baru Gereja Katolik. Sekitar 135 kardinal berusia di bawah 80 tahun akan memilih paus berikutnya melalui konklaf pada Mei mendatang.
“Baca juga : Pola Makan Sehat untuk Lansia Agar Tetap Bugar”
Proses Pemilihan
Konklaf kepausan biasanya menjadi referendum terhadap kepemimpinan sebelumnya. Para kardinal akan mencari figur yang mampu mempertahankan pengaruh global Gereja. Mereka mempertimbangkan kandidat dari berbagai latar belakang dan pandangan teologis.
Daftar Calon Utama:
Kardinal Péter Erdő (Hungaria)
Uskup Agung Budapest ini dikenal ahli hukum kanon. Ia mendukung dialog dengan Kristen Ortodoks namun konservatif dalam isu migrasi.
Kardinal Fridolin Ambongo (Kongo)
Pemimpin gereja Afrika ini vokal menentang pemberkatan pasangan sesama jenis. Ia aktif membela kaum miskin dan mengkritik pemerintah Kongo.
Kardinal Mario Grech (Malta)
Ahli hukum kanon ini mempromosikan tata kelola gereja yang lebih inklusif. Gaya kepemimpinannya menekankan konsultasi dengan umat.
Kardinal Pietro Parolin (Italia)
Sekretaris Negara Vatikan ini diplomat ulung. Banyak pihak melihatnya sebagai figur pemersatu yang bisa menjembatani perpecahan internal.
Kardinal Pierbattista Pizzaballa (Israel)
Patriark Yerusalem ini aktif berkunjung ke Gaza selama konflik. Gaya pastoralnya mirip Fransiskus, terutama dalam isu migran dan dialog antaragama.
Kardinal Luis Tagle (Filipina)
Dijuluki “Fransiskus Asia”, ia fokus pada pelayanan kaum miskin. Ia juga dikenal lebih terbuka terhadap LGBTQ dan umat yang bercerai.
Kardinal Matteo Zuppi (Italia)
Uskup Agung Bologna ini kerap menjadi utusan perdamaian Fransiskus. Ia mendorong gereja yang lebih modern dan inklusif.
Kardinal Anders Arborelius (Swedia)
Mantan Lutheran ini menjadi kardinal pertama Skandinavia. Ia tradisionalis dalam etika seksual namun progresif dalam isu lingkungan dan migrasi.
Kardinal Gérald Lacroix (Kanada)
Mantan misionaris Kolombia ini sempat istirahat karena tuduhan pelecehan yang tidak terbukti. Kini ia kembali aktif memimpin Keuskupan Quebec.
Faktor Penentu Pemilihan
Para kardinal akan mempertimbangkan:
- Kemampuan memimpin gereja global
- Keseimbangan antara tradisi dan pembaruan
- Keterampilan diplomasi di panggung dunia
“Baca juga : HP Layar Gulung Samsung Resmi Dirilis? Ini Desainnya!”
Proses konklaf diperkirakan berlangsung 2-3 minggu setelah pemakaman. Hasilnya akan menentukan arah Gereja Katolik untuk tahun-tahun mendatang.
