washclubmiami.com – Tolak investasi Rp 1.582 T yang diajukan oleh Elon Musk melalui konsorsium yang dipimpin oleh perusahaannya, xAI. Tawaran tersebut bertujuan untuk mendapatkan bagian dari OpenAI, terutama dalam pengembangan ChatGPT dan Artificial General Intelligence (AGI). Namun, dewan direksi OpenAI dengan tegas menolak tawaran tersebut.
Alasan OpenAI Menolak Investasi Elon Musk
Menurut laporan Reuters, pengacara Marc Toberoff, yang mewakili Musk dan konsorsiumnya, mengajukan penawaran secara langsung. Namun, dewan direksi OpenAI menolak tawaran itu dengan alasan perusahaan mereka tidak untuk dijual.
“Baca juga : Indonesia Kalah 1-3 dari Uzbekistan, Tersingkir dari Piala Asia U-20”
OpenAI menyatakan bahwa mereka memiliki visi jangka panjang dalam pengembangan AGI dan tidak ingin ada gangguan dari pihak luar yang dapat menghambat tujuan mereka. Dewan direksi percaya bahwa keterlibatan Musk berisiko mengganggu operasional perusahaan dan menciptakan konflik kepentingan dalam industri AI.
“OpenAI tidak untuk dijual, dan dewan direksi dengan suara bulat menolak upaya terbaru Musk untuk mengganggu pesaingnya. Setiap reorganisasi potensial akan memperkuat misi kami untuk memastikan AGI memberi manfaat bagi seluruh umat manusia,” tulis OpenAI di akun resmi X (Twitter).
Musk dan OpenAI: Dari Mitra ke Rival
Elon Musk adalah salah satu pendiri OpenAI pada tahun 2015. Namun, pada 2019, ia meninggalkan perusahaan karena perbedaan visi. Setelah keluar, OpenAI berkembang pesat dan menarik pendanaan besar dari berbagai investor, termasuk Microsoft.
Seiring waktu, Musk semakin vokal dalam mengkritik OpenAI. Ia menuduh perusahaan tersebut telah menyimpang dari misi awalnya dengan lebih mengutamakan keuntungan dibandingkan kepentingan publik.
Karena itu, Musk mencoba kembali ke OpenAI dengan menawarkan investasi dalam jumlah besar. Sayangnya, perselisihan antara Musk dan CEO OpenAI, Sam Altman, membuat kesepakatan ini mustahil terjadi.
Dampak Penolakan dan Masa Depan OpenAI
Penolakan ini menegaskan bahwa OpenAI ingin tetap independen dalam mengembangkan teknologi AI. Dengan fokus pada pengembangan Artificial General Intelligence (AGI), OpenAI tidak ingin ada campur tangan dari pihak yang dianggap dapat menghambat misi mereka.
Di sisi lain, Elon Musk melalui xAI tetap berambisi mengembangkan AI yang mampu bersaing dengan OpenAI. Dengan teknologi yang terus berkembang, persaingan antara OpenAI, xAI, dan perusahaan teknologi lainnya akan semakin ketat.
Keputusan OpenAI untuk Tolak Investasi Rp 1.582 T dari Musk menjadi sinyal bahwa mereka ingin mempertahankan kendali penuh atas arah pengembangan AI mereka tanpa campur tangan pihak luar.
“Baca juga : Indonesia Juara BAMTC 2025, Kalahkan China 3-1!”
Meskipun tawaran investasi yang diajukan sangat besar, OpenAI tetap teguh dengan misinya untuk menciptakan AI yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia.