washclubmiami.com – AS dan China melalui wakil Perdana Menteri China He Lipeng dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengadakan pertemuan rahasia di Jenewa, Swiss pada Sabtu (10/5/2025). Pembicaraan ini bertujuan meredakan ketegangan dagang yang mengancam stabilitas ekonomi dunia.
“Baca juga : 6 Negara yang Terapkan Hukuman Mati untuk Koruptor”
Pertemuan berlangsung di wilayah pinggiran Jenewa dengan pengamanan ketat. Saksi mata melaporkan lebih dari 12 mobil polisi berjaga di sekitar lokasi. Delegasi kedua negara terlihat menggunakan kendaraan terpisah menuju tempat pertemuan.
Menteri Bessent hadir bersama Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer. Kedua pejabat AS tersebut mengenakan dasi merah dan pin bendera Amerika di kerah jas mereka. Saat wartawan mencoba meminta keterangan, Bessent menolak memberikan komentar.
Ketegangan dagang memuncak setelah kedua negara:
- Saling menaikkan tarif impor melebihi 100%
- Mengancam rantai pasok global
- Memicu gejolak pasar keuangan
Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyatakan:
- Tarif 80% untuk barang China “cukup tepat”
- Alternatif dari tarif 145% yang sempat dipertimbangkan
Sumber pemerintah China mengkonfirmasi pertemuan ini berlangsung pagi hari. Kedua belah pihak belum merilis pernyataan resmi tentang hasil diskusi. Para analis memperkirakan pembicaraan akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
Pertemuan ini menjadi yang pertama kali sejak:
- Eskalasi tarif bulan April 2025
- Keputusan Trump menaikkan bea masuk ke puluhan negara
- Penurunan nilai yuan terhadap dolar AS
Pasar global menunggu hasil pertemuan yang dapat mempengaruhi:
- Harga komoditas dunia
- Nilai tukar mata uang
- Pertumbuhan ekonomi internasional
Para ekonom memperingatkan bahwa perang dagang berisiko menyebabkan:
- Inflasi global
- Penurunan investasi
- Resesi di negara berkembang
“Baca juga : Bocoran Galaxy Z Fold7: Desain Tipis & Bezel Lebih Ramping”
Pertemuan Jenewa diharapkan dapat menjadi titik balik dalam hubungan ekonomi dua negara adidaya ini. Namun banyak pengamat yang tetap pesimis melihat perbedaan kebijakan yang cukup mendasar antara Washington dan Beijing.