Warga Amerika Serikat Tolak Keterlibatan Konflik Iran-Israel

Warga Amerika Serikat Tolak Keterlibatan Konflik Iran-Israel

washclubmiami.com – Warga Amerika Serikat menentang campur tangan militer AS dalam konflik Israel-Iran, survei tersebut diungkap oleh YouGov dan The Economist. Hanya 16% responden yang mendukung keterlibatan langsung, sementara 24% lainnya belum menentukan sikap.

“Baca juga : Ekonom AS: RI Bisa Tumbuh 8% Jika Reformasi Dilakukan”

Pandangan Berdasarkan Afiliasi Partai

  • 65% pendukung Partai Demokrat menolak intervensi
  • 53% pendukung Partai Republik menentang keterlibatan
  • 61% pemilih Independen tidak setuju dengan campur tangan AS

Hanya 23% pendukung Partai Republik yang mendukung keterlibatan AS. Marjorie Taylor Greene, anggota Kongres dari Partai Republik, menyatakan hasil survei ini tidak mengejutkan.

Dukungan untuk Solusi Diplomatik
Sebanyak 56% warga AS mendukung perundingan damai dengan Iran mengenai program nuklirnya. Hanya 18% yang menolak pendekatan diplomatik. Survei juga menemukan:

  • Hanya 24% yang menganggap program nuklir Iran sebagai ancaman serius
  • 18% mendukung ancaman militer untuk membatasi program nuklir Iran
  • 41% tidak puas dengan kebijakan Trump terhadap Iran
  • 44% tidak setuju dengan penanganan Trump terhadap Israel

Eskalasi Ketegangan Terkini
Ketegangan meningkat setelah Presiden Trump memanggil staf keamanan nasional ke Gedung Putih usai KTT G7. Portal Axios melaporkan Trump sedang mempertimbangkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, termasuk pabrik pengayaan uranium di Fordow.

Fakta Intelijen Terkini
Direktur CIA Tulsi Gabbard menyatakan Iran tidak mengembangkan senjata nuklir sejak 2003. Pernyataan ini bertentangan dengan klaim Trump yang terus menyebut Iran sebagai ancaman nuklir.

Pelajaran dari Masa Lalu
Publik AS masih trauma dengan intervensi militer di Irak tahun 2003 yang didasarkan pada intelijen keliru. Pengalaman ini membuat warga AS lebih berhati-hati mendukung intervensi militer baru.

“Baca juga : Disainer Ivan Gunawan Lunasi Utang dan Tutup Kartu Kredit”

Survei ini melibatkan 1.500 responden pada 13-16 Juni 2025. Hasilnya menunjukkan preferensi kuat warga AS untuk solusi diplomatik daripada militer dalam menangani konflik Timur Tengah.