International

Australia Larang Anak Gunakan Media Sosial

washclubmiami.com – Anak Gunakan Media Sosial di bawah usia 16 tahun menggunakan media sosial mulai akhir tahun depan. Keputusan ini bertujuan melindungi kesehatan fisik, mental, dan sosial anak-anak dari dampak negatif platform digital. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menjelaskan bahwa media sosial dapat membahayakan perkembangan anak. “Kami bertindak untuk melindungi anak-anak dan mendorong orang tua mendukung kebijakan ini demi kebaikan bersama,” ujar Albanese.

Larangan ini memicu perdebatan global mengenai pengaruh media sosial pada anak-anak. Berikut enam dampak buruk media sosial yang perlu diwaspadai menurut berbagai ahli.

“Baca juga : Korea Selatan Kurangi Jam Kerja Tingkatkan Angka Kelahiran”

1. Menghambat Perkembangan Otak dan Konsentrasi

Psikolog Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto, menjelaskan bahwa penggunaan media sosial secara berlebihan dapat mengganggu perkembangan otak dan psikologis remaja. Paparan layar sebelum tidur sering menyebabkan gangguan tidur, yang berdampak pada konsentrasi dan prestasi akademis. Anak-anak yang terlalu sering bermain media sosial cenderung kesulitan fokus dan kehilangan kemampuan berpikir kritis.

2. Merusak Citra Diri dan Kepercayaan Diri

Media sosial sering menampilkan gaya hidup mewah dan tubuh ideal yang tidak realistis. Siloam Hospitals mencatat bahwa anak-anak dan remaja yang membandingkan diri mereka dengan konten tersebut cenderung merasa minder dan tidak percaya diri. Tekanan untuk tampil sempurna dapat memicu rasa tidak puas terhadap diri sendiri dan menurunkan kesehatan mental.

3. Meningkatkan Risiko Cyberbullying dan Ancaman Online

Cyberbullying menjadi ancaman serius bagi anak-anak yang menggunakan media sosial. Komentar kasar, ancaman, dan pelecehan online dapat merusak kesehatan mental mereka. Selain itu, ancaman seperti cyberstalking dan cybergrooming juga mengintai. Predator online sering memanfaatkan platform digital untuk mendekati anak-anak, sehingga membahayakan keselamatan mereka.

4. Mengurangi Interaksi Sosial Tatap Muka

Meskipun media sosial memudahkan komunikasi, penggunaannya yang berlebihan dapat mengurangi interaksi langsung dengan keluarga dan teman-teman. Anak-anak yang terlalu sering bermain media sosial cenderung menghabiskan lebih sedikit waktu untuk beraktivitas bersama orang lain. Akibatnya, kemampuan mereka untuk membangun hubungan emosional yang sehat menjadi terhambat, dan keterampilan sosial mereka pun berkurang.

5. Memicu Paparan Konten Tidak Pantas

Media sosial memberikan akses luas ke berbagai jenis konten, termasuk yang tidak sesuai untuk anak-anak, seperti pornografi. Tanpa pengawasan yang ketat, anak-anak dapat dengan mudah menemukan konten yang dapat merusak pandangan mereka tentang hubungan dan memengaruhi perkembangan emosional. Oleh karena itu, orang tua perlu memantau aktivitas anak di dunia digital untuk mencegah paparan konten negatif.

6. Mengganggu Kualitas Tidur dan Kesehatan Fisik

Kecanduan media sosial sering membuat anak-anak sulit melepaskan diri dari layar gadget, terutama pada malam hari. Mereka sering menggulir media sosial hingga larut malam, yang mengganggu ritme tidur alami. Kurang tidur tidak hanya menyebabkan kelelahan dan penurunan konsentrasi tetapi juga memengaruhi kesehatan fisik, termasuk masalah penglihatan dan risiko obesitas akibat kurangnya aktivitas fisik.

Langkah Nyata untuk Melindungi Anak-Anak

Untuk mengatasi dampak negatif ini, pemerintah Australia merekomendasikan pengurangan jam kerja dan meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja bagi orang tua agar mereka dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak-anak. Provinsi Gyeonggi bahkan memulai uji coba empat hari kerja seminggu untuk memberi karyawan lebih banyak waktu berkumpul dengan keluarga.

Selain itu, orang tua perlu menetapkan batasan waktu penggunaan media sosial dan memantau konten yang dikonsumsi anak-anak. Diskusikan risiko media sosial secara terbuka agar anak-anak memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata.

“Baca juga : BPOM Cabut Izin Edar 3 Susu ASI Booster, Cek Daftarnya!”

Kesimpulan

Larangan pada Anak Gunakan Media Sosial di bawah 16 tahun bertujuan melindungi mereka dari dampak negatif, seperti penurunan konsentrasi, gangguan citra diri, cyberbullying, dan berkurangnya interaksi sosial. Dengan membatasi penggunaan media sosial dan memprioritaskan interaksi langsung, anak-anak dapat tumbuh dengan kesehatan mental dan fisik yang lebih baik. Kebijakan Australia ini diharapkan menjadi contoh bagi negara lain dalam menjaga kesejahteraan generasi muda di era digital.

beniss

Share
Published by
beniss

Recent Posts

Gunung Berapi di Antartika Muntahkan Emas Rp 91 Juta per Hari

washclubmiami.com - Gunung berapi Erebus di Antartika menciptakan fenomena geologi unik dengan memuntahkan partikel emas…

11 hours ago

Lee Jae-myung Resmi Gantikan Yoon Suk Yeol sebagai Presiden

washclubmiami.com - Lee Jae-myung secara resmi ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Korea Selatan sebagai presiden terpilih…

2 days ago

Menko Airlangga Bahas Kemitraan Ekonomi dengan Chili di Paris

washclubmiami.com - Menko Airlangga Hartarto bertemu Wakil Menteri Perdagangan Chili Claudia Sanhueza di Paris. Pertemuan…

3 days ago

Serangan 117 Drone Ukraina Hancurkan Pesawat Tempur Rusia

washclubmiami.com - Serangan 117 Drone Ukraina sukses serang 4 pangkalan udara Rusia dimana hasil dari…

3 days ago

Perubahan Iklim Sebabkan Longsor Gletser di Swiss

washclubmiami.com - Longsor Gletser Birch runtuh pada 28 Mei 2025 desa Blatten di Swiss menjadi…

6 days ago

Arab Saudi Izinkan Penjualan Alkohol Setelah 73 Tahun

washclubmiami.com - Arab Saudi izinkan penjualan alkohol dimana larangan tersebut telah berlaku sejak 1952. Pemerintah…

1 week ago