Misteri Pulau Sentinel: Larangan Total Kunjungan & Suku Terisolas

Misteri Pulau Sentinel: Larangan Total Kunjungan & Suku Terisolas

washclubmiami.com – Pulau Sentinel Utara yang terletak di perairan Teluk Benggala, menyimpan banyak misteri. Pulau ini merupakan rumah bagi suku Sentinel, salah satu suku terakhir yang terisolasi di dunia. Terletak di kepulauan Andaman dan Nicobar, India, pulau ini menjadi tempat yang dilarang untuk dikunjungi. Namun, baru-baru ini, seorang turis dari Amerika Serikat berusia 24 tahun ditangkap karena melanggar larangan tersebut.

“Baca juga : Panji Petualang BB Turun 35 Kg Usai Idap Diabetes”

Turis tersebut bernama Mykhailo Viktorovych Polyakov. Ia tiba di pulau itu pada 29 Maret 2025, menggunakan perahu untuk sampai ke tepi pantai. Polyakov kemudian meninggalkan sebuah kaleng Coca-Cola dan sebutir kelapa di tepi pulau serta mencoba berinteraksi dengan penduduk setempat menggunakan peluit dan kamera GoPro. Ia sempat merekam kegiatan tersebut sebelum seorang nelayan melihatnya dan melaporkan kejadian itu ke polisi.

Akibat tindakannya, pihak kepolisian India menyita perahu, telepon seluler, dan kamera milik Polyakov. Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa pria itu merencanakan perjalanannya ke Pulau Sentinel Utara sejak lama. Ia mengaku ingin mencari petualangan.

Survival International, sebuah organisasi yang melindungi hak-hak masyarakat pribumi, mengkritik keras tindakan Polyakov. Mereka menyatakan bahwa interaksi dengan suku Sentinel bisa sangat berbahaya, baik bagi turis maupun bagi suku lainnya. Suku Sentinel hidup terisolasi dan sangat rentan terhadap penyakit dari luar. Jika mereka terpapar penyakit seperti flu atau campak, hal itu bisa mematikan bagi mereka karena mereka tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut.

Komunitas yang dilindungi

Pulau Sentinel Utara telah menjadi rumah bagi suku Sentinel selama lebih dari 60 ribu tahun. Suku ini hidup tanpa mengetahui dunia luar. Jumlah mereka diperkirakan kurang dari 500 orang, dan mereka melindungi wilayah mereka dengan keras. Mereka menggunakan busur, anak panah, dan tombak untuk menangkis penyusup yang mendekat. Banyak ekspedisi dan orang luar yang mencoba mendekati pulau itu tidak selamat, termasuk insiden pada tahun 2006 dan 2018, di mana nelayan dan seorang misionaris tewas setelah mencoba memasuki wilayah mereka secara ilegal.

Pemerintah India telah memberlakukan larangan ketat terhadap pengunjung yang mencoba mengakses pulau ini. Peraturan Perlindungan Suku Aborigin Kepulauan Andaman dan Nicobar tahun 1956 melarang orang luar mendekati pulau tersebut, dengan jarak minimal lima mil dari garis pantai. Larangan ini bertujuan untuk melindungi kelangsungan hidup suku Sentinel serta menjaga mereka dari ancaman penyakit.

“Baca juga : Ganjil Genap Tetap Berlaku Saat Arus Balik Lebaran”

Tindakan Polyakov menunjukkan betapa pentingnya untuk menghormati batasan-batasan yang ada dan memahami potensi bahaya yang bisa timbul jika peraturan tersebut dilanggar. Suku Sentinel Utara tetap menjadi salah satu komunitas terakhir yang terisolasi dan terlindungi dari dunia luar.