Trump Naikkan Tarif Impor China hingga 245 Persen

Trump Naikkan Tarif Impor China hingga 245 Persen

washclubmiami.com – Naikkan tarif impor untuk barang-barang asal China kembali diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Kini, tarif tersebut melonjak menjadi 245 persen. Sebelumnya, Trump telah menerapkan tarif sebesar 145 persen untuk barang impor dari China. Kenaikan ini merupakan respons langsung terhadap langkah balasan dari pemerintah China yang juga menaikkan tarif terhadap produk asal AS.

“Baca juga : Cara Alami Atasi Wajah Berminyak Tanpa Ribet di Rumah”

Gedung Putih merilis pernyataan resmi mengenai kebijakan baru ini dalam sebuah lembar fakta. Dalam pernyataan itu, pemerintah AS menjelaskan bahwa mereka menunda tarif baru untuk sebagian besar negara. Namun, pengecualian berlaku untuk China karena negara tersebut memilih untuk melakukan tindakan balasan.

Pemerintah AS saat ini hanya memberlakukan tarif dasar sebesar 10 persen untuk impor dari negara lain. Namun, untuk China, tarif tinggi tetap berlaku karena dianggap tidak menunjukkan itikad baik dalam negosiasi dagang. “Tarif individu untuk negara lain ditangguhkan selama 90 hari. Kami sedang menjajaki kesepakatan dagang dengan banyak negara,” kata Gedung Putih.

Gedung Putih juga mengumumkan bahwa lebih dari 75 negara telah menyatakan minat untuk membuka pembicaraan dagang dengan AS. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintahan Trump ingin menegaskan posisi kuatnya dalam perdagangan internasional. Trump menyatakan bahwa kebijakan tarif tinggi akan melindungi ekonomi AS dan mendorong kesepakatan perdagangan yang lebih adil.

Perang dagang

Sementara itu, Presiden China, Xi Jinping, juga mengambil langkah tegas. Xi mengumumkan bahwa China akan menaikkan tarif impor terhadap semua produk asal AS menjadi 125 persen. Ia menegaskan bahwa pemerintah China tidak akan mundur menghadapi tekanan dari Amerika Serikat. Xi menyampaikan bahwa negaranya siap melawan segala bentuk tekanan ekonomi.

Dalam beberapa pekan terakhir, harga saham global menunjukkan ketidakpastian. Investor khawatir bahwa konflik dagang ini dapat memicu resesi atau mengganggu rantai pasok internasional. Pelaku usaha juga mulai menahan ekspansi bisnis karena khawatir terhadap beban biaya tambahan akibat tarif tinggi.

“Baca juga : CB150 Verza 2025 Resmi Dirilis: Lebih dari Perubahan”

Trump berupaya menekan China agar membuka akses pasar dan mengurangi defisit perdagangan AS. Namun, strategi ini juga membawa risiko bagi dunia usaha di kedua negara. Jika ketegangan ini terus berlanjut, dampaknya tidak hanya terasa di AS dan China, tetapi juga di berbagai negara mitra dagang lainnya.