Lifestyle

Perusahaan Viral Beri Batas Waktu Nikah, Single Dipecat

washclubmiami – Beri Batas Waktu Nikah kepada karyawannya, adalah salah satu Perusahaan bahan kimia yang berbasis di Provinsi Shandong, China Shuntian Chemical Group memicu kontroversi setelah mewajibkan 1.200 karyawannya untuk menikah. Penetapan kebijakan tersebut untuk mendukung nilai-nilai tradisional dan meningkatkan angka pernikahan di negara tersebut.

“Baca juga : Tradisi Menjelang Ramadan di Jawa Timur, Warisan Leluhur”

Perusahaan meminta karyawan berusia 28 hingga 58 tahun agar segera menikah. Jika mereka gagal memenuhi tenggat waktu, perusahaan akan mengevaluasi kinerja mereka dan berpotensi memutus kontrak kerja. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Shuntian Chemical Group termasuk dalam 50 perusahaan teratas di Kota Linyi.

Keluarga dan negara

Manajemen perusahaan menyatakan alasan di balik kebijakan ini. Mereka percaya bahwa menikah menunjukkan kesetiaan, bakti kepada orang tua, dan tanggung jawab sosial. Dalam pengumuman resminya, perusahaan menulis, “Tidak menanggapi seruan pemerintah untuk meningkatkan angka pernikahan adalah tindakan tidak setia. Tidak mendengarkan orang tua bukanlah tindakan berbakti. Tetap melajang bukanlah tindakan yang baik. Tidak memenuhi harapan rekan kerja adalah tindakan yang tidak adil.”

Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari karyawan dan netizen. Banyak yang mengecam kebijakan ini karena dianggap melanggar Hukum Ketenagakerjaan dan Hukum Kontrak Kerja di China. Beberapa karyawan menyatakan bahwa perusahaan tidak berhak mencampuri kehidupan pribadi mereka. Seorang netizen berkomentar, “Perusahaan ini seharusnya fokus pada bisnisnya, bukan mengatur kehidupan pribadi karyawan.”

Yang lain menilai aturan tersebut justru membuka peluang bagi karyawan yang dipecat untuk menuntut kompensasi. “Biarkan saja mereka memecat karyawan. Mereka bisa mengajukan arbitrase dan mendapatkan kompensasi besar,” ujar seorang pengguna media sosial. Beberapa orang juga khawatir kebijakan ini bisa meluas ke aspek kehidupan pribadi lainnya. “Setelah ini, apakah perusahaan akan menghukum pegawai yang sudah menikah tetapi tidak memiliki anak?” tanya seorang netizen.

Gelombang kritik yang meluas membuat otoritas setempat turun tangan. Badan yang mengawasi sumber daya manusia dan jaminan sosial langsung memeriksa Shuntian Chemical Group pada 13 Februari 2024. Dalam waktu kurang dari sehari, perusahaan mencabut kebijakan tersebut dan memastikan bahwa tidak ada karyawan yang dipecat karena status perkawinan mereka.

Minimnya perkawinan

Di China, angka pernikahan memang terus menurun. Pada 2023, jumlah pasangan yang menikah hanya mencapai 6,1 juta, turun 20,5 persen dari tahun sebelumnya yang mencatat 7,68 juta pernikahan. Namun, jumlah kelahiran bayi justru meningkat. Pada 2024, China mencatat 9,54 juta kelahiran, naik 520.000 dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini diduga terjadi karena banyak keluarga ingin anak mereka lahir di Tahun Naga yang dianggap membawa keberuntungan.

Pemerintah China terus mendorong warganya untuk menikah dan memiliki anak. Beberapa daerah menawarkan insentif finansial untuk memotivasi generasi muda. Misalnya, sebuah kota di Provinsi Shanxi memberikan hadiah sebesar 1.500 yuan (sekitar Rp 3,3 juta) kepada wanita di bawah 35 tahun dan pria yang menikah untuk pertama kalinya.

“Baca juga : Pasokan Kedelai Stabil, Peluang Bisnis Jelang Ramadan”

Kasus Shuntian Chemical Group menunjukkan bagaimana tekanan sosial dan kebijakan perusahaan dapat memengaruhi kehidupan pribadi karyawan. Meskipun kebijakan Beri Batas Waktu Nikah ini telah dicabut, perdebatan tentang hak privasi dan batasan campur tangan perusahaan dalam kehidupan pribadi masih terus berlanjut.

beniss

Share
Published by
beniss

Recent Posts

Israel Kuasai Setengah Wilayah Gaza, Perluas Zona Penyangga

washclubmiami.com - Setengah wilayah gaza sudah dikendalikan oleh militer Israel dalam operasi terbaru, menurut analisis…

9 hours ago

Trump Naikkan Tarif Impor China hingga 245 Persen

washclubmiami.com - Naikkan tarif impor untuk barang-barang asal China kembali diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat,…

3 days ago

Maladewa Larang Warga Israel Masuk, Kecam Agresi Gaza

washclubmiami.com - Maladewa larang warga negara Israel memasuki wilayahnya, Presiden Maladewa Mohamed Muizzu meratifikasi kebijakan…

3 days ago

China Selesaikan Jembatan Tertinggi Dunia, Potong Waktu Tempuh

washclubmiami.com - Jembatan tertinggi dunia diselesaikan pemerintah China, Jembatan Huajiang Canyon pada Juni 2024 struktur…

4 days ago

Mantan PM Malaysia Abdullah Badawi Wafat, Berita Duka

washclubmiami.com - Mantan PM Malaysia ke-5, Tun Abdullah Ahmad Badawi, meninggal dunia pada usia 85…

4 days ago

DPR Ingatkan Prabowo Soal Rencana Tampung Warga Gaza

washclubmiami.com - Tampung warga Gaza korban luka dan anak yatim piatu disambut baik rencana Presiden…

1 week ago