washclubmiami.com – Investor siap borong Bitcoin jika harganya jatuh hingga USD 1,00. Michael Saylor, Ketua MicroStrategy, kembali menghebohkan dunia kripto dengan pernyataannya yang mengejutkan itu.
“Baca juga : Dua Anak Raja Minyak Korupsi Bareng Dirut Pertamina”
Pernyataan ini muncul di tengah spekulasi tentang risiko leverage dan potensi likuidasi MicroStrategy akibat fluktuasi harga Bitcoin.
“Banyak orang berpikir MicroStrategy akan dilikuidasi jika Bitcoin jatuh. Jika harga Bitcoin turun ke USD 1,00, kami tidak akan dilikuidasi. Sebaliknya, kami akan membeli semua Bitcoin,” ujar Saylor dalam sebuah podcast.
Bitcoin Tidak Mungkin Turun ke USD 1,00
Meskipun pernyataan Saylor terdengar dramatis, banyak analis menilai Bitcoin hampir tidak mungkin jatuh ke level USD 1,00. Beberapa faktor mendukung stabilitas harga Bitcoin, antara lain:
Adopsi institusional yang luas dari perusahaan besar seperti BlackRock, Fidelity, dan MicroStrategy sendiri.
Pasokan terbatas sebanyak 21 juta koin, yang membuatnya tetap bernilai tinggi.
Biaya operasional penambangan yang mahal, sehingga harga Bitcoin tidak bisa turun terlalu rendah tanpa merugikan industri pertambangan.
Kapitalisasi pasar lebih dari USD 1,6 triliun, yang masih menunjukkan daya tahan kuat terhadap tekanan pasar.
Jika harga Bitcoin turun drastis, investor besar kemungkinan akan masuk lebih dulu untuk memborong BTC, sehingga harga tidak akan jatuh terlalu dalam.
Kondisi Terkini Pasar Bitcoin
Saat ini, Bitcoin mengalami penurunan sekitar 10%, dengan harga berada di level USD 84.000. Sebelumnya, harga Bitcoin sempat bergerak dalam kisaran USD 90.000 hingga USD 110.000.
Beberapa faktor yang memicu penurunan harga ini meliputi:
- Kekhawatiran inflasi global dan kebijakan ekonomi yang lebih ketat.
- Rencana tarif baru oleh Donald Trump terhadap Uni Eropa yang memicu ketidakpastian pasar.
- Arus keluar dana dari ETF Bitcoin, yang mencapai hampir USD 1 miliar dalam satu hari.
Menurut Paul Howard, Direktur Senior di Wincent, penurunan ini adalah koreksi wajar setelah lonjakan harga sebelumnya.
“Kontrak berjangka CME menunjukkan masih ada ruang bagi harga Bitcoin untuk turun dan stabil di kisaran pertengahan USD 70.000,” jelas Howard.
Bitcoin vs Emas: Masih Jadi Aset Lindung Nilai?
Di saat harga Bitcoin menurun, harga emas justru melonjak 10%. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah Bitcoin masih bisa dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.
Howard mencatat bahwa dalam enam tahun terakhir, pergerakan harga ETF emas dan Bitcoin menunjukkan korelasi yang rendah. Artinya, kenaikan harga emas tidak selalu berbanding lurus dengan penurunan harga Bitcoin.
“Pergerakan harga emas dan Bitcoin masih sangat berbeda. Investor perlu memahami bahwa Bitcoin memiliki karakteristik unik yang tidak selalu sejalan dengan emas,” tutup Howard.
Kesimpulan
“Baca juga : YouTube Dibangun oleh Pemuda Muslim, Ini Kisah di Baliknya”
Pernyataan Michael Saylor tentang membeli semua Bitcoin jika harga turun ke USD 1,00 lebih bersifat hipotetis daripada realistis. Harga Bitcoin masih didukung oleh fundamental kuat, termasuk adopsi institusional, pasokan terbatas, dan biaya penambangan tinggi.
Meskipun harga Bitcoin saat ini turun, investor besar tetap mempertahankan kepercayaan mereka terhadap kripto ini sebagai aset jangka panjang.