washclubmiami.com – Hentikan dukungan pemulihan energi oleh Amerika Serikat untuk membantu Ukraina yang rusak parah akibat serangan Rusia. Keputusan ini datang dari Departemen Luar Negeri AS dan diumumkan pada minggu ini. Hal ini membuat Ukraina semakin terancam menghadapi krisis energi yang lebih parah.
“Baca juga : Evakuasi 2 Pendaki Perempuan Meninggal di Puncak Carstensz”
Menurut laporan NBC News, yang mengutip pejabat USAID yang bekerja di misi Ukraina, keputusan ini akan memberi dampak besar terhadap kemampuan Ukraina untuk bernegosiasi soal gencatan senjata. Selain itu, keputusan tersebut memberi sinyal kepada Rusia bahwa Amerika Serikat tidak lagi peduli dengan Ukraina atau investasi yang telah mereka lakukan di negara tersebut.
Pejabat USAID menambahkan bahwa Rusia kini berperang dalam dua arah, yaitu perang militer dan perang ekonomi. Mereka berusaha menghancurkan ekonomi Ukraina, dengan salah satu target utamanya adalah sektor energi negara itu. Sebelumnya, USAID memainkan peran kunci dalam menjaga ketahanan energi Ukraina, memberikan bantuan besar untuk menghindari krisis ekonomi yang lebih dalam.
Minim pasokan listrik
Katarina Mathernova, Duta Besar Uni Eropa untuk Ukraina, menyebutkan bahwa serangan Rusia telah merampas lebih dari sembilan gigawatt (GW) kapasitas produksi listrik Ukraina sejak Maret 2024. Ini setara dengan setengah dari kebutuhan daya Ukraina selama musim dingin yang lalu. Sebelum perang, Ukraina memiliki kapasitas listrik terpasang 56 GW, namun kapasitas yang tersedia setelah serangan Rusia hanya mencapai 36 GW.
Sebagai perbandingan, satu gigawatt (GW) daya listrik dapat memasok sekitar 750.000 rumah di AS secara bersamaan. Pada musim panas 2024, Ukraina kehilangan hingga sembilan kali kapasitas yang hilang dalam waktu tiga bulan akibat serangan Rusia. Meskipun sebagian dari sistem energi telah pulih, bantuan yang dihentikan oleh AS berisiko membuat Ukraina terjebak dalam kegelapan yang mirip dengan musim panas 2024. Saat itu, listrik hanya tersedia selama empat jam sehari.
Serangan Rusia terhadap infrastruktur gas Ukraina dalam beberapa bulan terakhir juga memperburuk keadaan. Ukraina kehilangan sekitar 40% dari produksi gas domestik mereka, memicu kekhawatiran bahwa negara tersebut tidak akan mampu menjaga rumah tetap hangat selama musim dingin yang sangat dingin. Suhu di Ukraina bisa turun hingga di bawah titik beku, yang membuat pemulihan energi menjadi hal yang sangat krusial.
“Baca juga : Parfum Lokal Terbaik dengan SPL Kuat dan Aroma Unik”
Keputusan AS untuk menghentikan bantuan ini menambah ketegangan, karena Ukraina kini menghadapi risiko krisis energi yang lebih besar. Tanpa bantuan internasional yang cukup, Ukraina mungkin akan menghadapi musim dingin yang sangat sulit dan berbahaya bagi warganya.