washclubmiami.com -Pelaku penembakan dua staf Kedutaan Besar Israel di Washington, Amerika Serikat Elias Rodriguez, pria berusia 30 tahun asal Chicago, ia melancarkan aksinya pada Rabu malam, 21 Mei, di dekat Capital Jewish Museum. Sebelum menembak, Elias sempat berjalan mondar-mandir di luar museum. Polisi kemudian menangkap Elias tak lama setelah ia melepaskan tembakan.
Kepala Polisi Washington, Pamela Smith, menyatakan bahwa Elias berteriak “Free, free Palestine” saat ditangkap oleh aparat keamanan. Petugas keamanan museum langsung melumpuhkan Elias dan menyerahkannya ke polisi setelah insiden terjadi. Tembakan yang dilepaskan Elias mengenai dua staf Kedubes Israel dari jarak dekat. Keduanya sedang menghadiri sebuah acara yang digelar di museum tersebut. Juru bicara Kedubes Israel, Tal Naim Cohen, menjelaskan bahwa kedua staf datang untuk mengikuti kegiatan bertajuk “Resepsi Diplomat Muda AJC ACCESS”.
“Baca juga : Honda Rilis Motor Naked Sport Irit, Tembus Jakarta-Surabaya!”
Acara tersebut mempertemukan para profesional muda Yahudi berusia antara 22 hingga 45 tahun. Kegiatan itu berlangsung secara daring, namun beberapa tamu hadir langsung di lokasi museum. Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, Yechiel Leiter, tidak menghadiri acara itu.
Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kristi Noem, mengonfirmasi bahwa pemerintah tengah menyelidiki serangan tersebut. Ia memastikan tim investigasi sudah turun ke lokasi dan mulai mengumpulkan bukti. Pemerintah menganggap kasus ini sebagai insiden serius yang melibatkan keamanan diplomatik.
Pihak Kedubes Israel menyampaikan duka mendalam atas kematian dua stafnya. Mereka menyebut tindakan Elias sebagai serangan brutal terhadap perwakilan negara yang sedang menjalankan tugas diplomatik. Pihak kedutaan meminta otoritas AS untuk menyelidiki motif penyerangan secara menyeluruh.
“Free Palestine”
Rodriguez kini menjalani pemeriksaan intensif di kantor polisi Washington. Polisi belum mengungkap latar belakang atau afiliasi ideologi Elias secara rinci. Namun, seruan “Free Palestine” yang dilontarkannya menimbulkan dugaan bahwa aksinya bermuatan politik.
Acara yang menjadi lokasi kejadian kini ditutup sementara. Keamanan di sekitar wilayah Kedubes Israel dan museum diperketat. Aparat menyiagakan pasukan tambahan untuk mencegah insiden lanjutan.
Serangan ini memperkuat ketegangan yang terjadi di tengah konflik antara Israel dan Palestina. Pemerintah AS menyatakan akan terus menjaga keamanan diplomat asing di wilayahnya.
“Baca juga : Acer Swift Edge 14 AI, Laptop Ringan dengan Performa Gahar”
Pihak penyelenggara acara dan pengunjung museum turut menyampaikan keprihatinan atas insiden tersebut. Mereka berharap tidak ada lagi kekerasan yang mengorbankan warga sipil atau staf diplomatik di masa depan.